Sinopsis film Catch Me
If You Can mengulang kembali plot cerita dari awal hingga akhir atau
review. Resensi Film Catch Me If You Can layak untuk kami ketengahkan
karena merupakan salah salah satu sekenario terbaik pilihan
sinopsisfilm.reviews, sutradara dan kru film kelas satu yang bisa kami
temukan diantara arsip film bioskop. Aktor dan aktris berbakat dibidang
cinema seperti Leonardo DiCaprio, Tom Hanks, Christopher Walken
tergambar di review film Catch Me If You Can ini, tokoh yang diperankan
begitu kuat sekaligus unik, didukung pula para figuran yang mumpuni dan
berpengalaman, visual effect dengan lokasi-lokasi adegan yang tak hanya
memberi kesan pada para penonton, namun juga membawa kita seolah ikut
merasakan keadaan yang ada dalam film.
Dalam sinopsis film Catch Me If You Can saja sudah terlihat bagaimana
imajinasi sang sutradara Steven Spielberg yang luar biasa menyatukan
berbagai elemen sumber daya manusia, teknologi, penokohan, serta adegan
per adegan dalam konflik. Jika melihat sekilas dalam trailer filmnya,
pemilihan latar yang meliputi lokasi syuting, setingan waktu kapan
karakter-karakter dalam film ini hidup, dialog, bahkan dialeg mereka
masing-masing juga telah diatur secara sempurna oleh sang sutradara
Steven Spielberg (lepas dari pengalaman dan kemampuan akting para
pemeran).source :
http://sinopsisfilm.reviews/catch-me-if-you-can
1. Sidney Lumet (1924–2011)
Sidney
lumet adalah sutradara hollywood yang eksisnya mulai dari tahun 50an
sampai saat ini. filmnya sendiri memiliki ciri khas yaitu drama dengan
percakapan intens serta kekuatan alur cerita yang dahsyat yang menjadi
nilai jual dari setiap karya film yang ia buat. Karya terbesar sutradara
ini diantaranya 12 Angry Men (1957) yang sering dipertimbangkan sebagai
salah satu film terbaik sepanjang masa, Dog Day Afternoon (1975) dan
Network (1976). Sepanjang karirnya hingga saat ini Sidney Lumet sudah
menyutradarai sekitar 40 film.
2. Alfred Hitchcock (1899–1980)
Alfred
Hitchcock adalah sutradara yang paling dikenal dengan film suspense
thriller dan genre misteri buatannya. Setiap karya hitcock ini selalu
mendapat pujian dari banyak kritikus film, namun hingga akhir hayatnya
ia belum pernah memenangkan piala Oscar. Memulai dubut sebagai sutradara
pada tahun 30an, total film yang disutradarai oleh alfred hitcock
adalah berjumlah 58 yang membuatnya menjadi salah satu sutradara film
terproduktif. Beberapa masterpiece karya sutradara ini tetap dikenang
hingga saat ini seperti Rear Window (1954), North by Northwest (1964)
dan Psycho (1960).
3. Stephen Spielberg (1946-….)
Saat
ini stephen spielberg masih aktif dalam penggarapan film walaupun
kebanyakan sebagai produser. Hingga saat ini, spielberg tercatat sebagai
sutradara dengan penghasilan film terbesar. Artinya jika kita
mengkumulasikan penghasilan dari setiap buatan film oleh seorang
sutradara maka spielberg adalah yang terbaik secara komersil. Stephen
spielberg sendiri sudah mengoleksi 3 penghargaan sebagai sutradara
terbaik di ajang academy award. Sepanjang karirnya spielberg sudah
menyutradarai sebanyak 52 film dan garapannya yang paling terkenal
diantaranya Saving Private Ryan (1998), Schindler’s List (1993) dan
Catch Me If You Can (2002).
4. Peter Jackson (1961- ….)
Peter jackson terkenal setelah menyutradarai film trilogi tersukses
dan terbesar sepanjang masa yaitu Lord of the Ring, dimana seri ketiga
film ini yaitu the return of the king selain sukses secara komersial
juga mendapatkan sangat banyak penghargaan pada gelaran academy award
tahun 2004. Pada pagelaran tersebut peter jackson juga menyabet
penghargaan sebagai sutradara terbaik yang ikut melambungkan namanya
sebagai sutradara muda berbakat. Film terbaik lainnya yang disutradarai
oleh peter jackson diantaranya King Kong (2005) dan 3 film The Hobbit
(2011-2014)
5. Quentin Tarantino (1963- ….)
Quentin
tarantino tergolong sutradara yang jenius dimana film pertamanya yang
dibuat pada tahun 1992 yang tergolong sukses. Quentin tarantino sendiri
memulai karir dari membuat film indie yang berbudget kecil. Quentin
tarantino saat ini masih sangat produktif dan sepanjang karirnya sudah
menyutradarai 16 film. Adapun film garapannya yang cukup terkenal
diantaranya Pulp Fiction (1994), Reservoir Dogs (1992), Kill Bill: Vol. 1
(2003), dan Kill Bill: Vol. 2 (2004).
6. James Cameron (1971- ….)
James
cameron sebagai sutradara terhitung tidak terlalu produktif secara
kuantitas dalam menggarap film namun secara kualitas patut diacungi
jempol. Dua film terlaris sepanjang masa yaitu Titanic (1996) dan Avatar
(2009) adalah hasil karya James Cameron. Karya lainnya yang turut
melambungkan nama sutradara ini yaitu Aliens (1986), Terminator 2:
Judgment Day (1991). Saat ini james cameron berkonsentrasi untuk
mengerjakan proyek sekuel dari film Avatar, yaitu Avatar 2 dan 3 yang
akan segera dirilis.
7. Christopher Nolan (1970- ….)
Sutradara yang relatif muda namun selalu menghasilkan film keren baik
secara komersil maupun berdasarkan kritik. Walapun baru menyutradarai
sebanyak 10 film namun setiap karyanya selalu mendapatkan pujian. adapun
karya karya terbaik christopher nolan diantaranya Inception (2010), The
Dark Knight (2008), The Prestige (2006), Batman Begins (2005), Insomnia
(2002), Memento (2000), dan yang terbaru yaitu Interstellar (2014)
8. Stanley Kubrick (1928–1999)
Film terbaik; A Clockwork Orange (1971), The Shining (1980), 2001: A Space Odyssey (1968), Full Metal Jacket (1987).
9. Martin Scorsese (1942- ….)
Film terbaik; The Wolf of Wall Street (2013), Shutter Island (2010), Goodfellas (1990), The Departed (2006)
10. Francis Ford Coppala (1939- ….)
Francis ford coppala adalah sutradara berkebangsaan amerika berdarah
italia yang menyutradarai film crime drama paing legendaris yaitu
Godfather. Film lainnya yang cukup terkenal yaitu Apocalypse Now (1979).
Pada tahun 1963, Frank
Abagnale (Leonardo DiCaprio) muda tinggal di New Rochelle, New York
dengan ayahnya Frank Abagnale, Sr. (Christopher Walken), dan ibu
Perancis Paula (Nathalie Baye). Ketika Bank Chase Manhattan menolak
pinjaman Frank Sr karena kesulitan yang tidak diketahui dengan IRS,
keluarga dipaksa untuk pindah dari rumah mereka yang besar ke sebuah
apartemen kecil. Paula berselingkuh dengan Jack (James Brolin), teman
suaminya. Sementara itu, Frank berprofesi sebagai guru pengganti di
kelas bahasa Prancis-nya. orang tua Frank mengajukan gugatan cerai, dan
Frank melarikan diri. Ketika ia kehabisan uang, ia mulai mengandalkan
penipuan dengan bermodalkan kepercayaan diri. Segera, kemampuan Frank
meningkat dan ia bahkan meniru seorang pilot maskapai penerbangan. Dia
memaksa Pan Am memberi cek gaji dan berhasil mencuri lebih dari $ 2.8
juta.
Sementara itu, Carl Hanratty (Tom Hanks), seorang agen spesialis
penipuan bank dari FBI, mulai melacak Frank. Carl dan Frank bertemu di
sebuah hotel, di mana Frank meyakinkan Carl namanya adalah Barry Allen
dari Secret Service, dan bahwa ia juga sedang menyelidiki penipuan.
Kemudian Frank pergi, sesaat kemudian Carl kesal karena ia terlambat
menyadari bahwa dirinya juga sudah ditipu. Kemudian, pada Natal, Carl
masih bekerja ketika Frank menelponnya, mencoba untuk meminta maaf atas
tindakannya pada Carl. Carl menolak permintaan maafnya dan mengatakan
kepadanya bahwa ia akan segera tertangkap, Carl tertawa ketika ia
menyadari Frank menelponnya karena dia tidak memiliki orang lain untuk
diajak bicara. Frank menutup telepon, dan Carl terus menyelidiki,
tiba-tiba menyadari (terima kasih kepada pelayan) bahwa nama “Barry
Allen” adalah dari buku flash komik dan bahwa Frank sebenarnya remaja.
Sementara itu, Frank melanjutkan penipuannya, kali ini dengan identitas
seorang dokter dan pengacara. Saat memerankan Dr Frank Conners, ia jatuh
cinta dengan Brenda (Amy Adams). Dan meminta izin ayahnya untuk
menikahi Brenda, ia mengakui kebenaran tentang dirinya dan meminta
bantuan untuk ikut ujian Louisiana State Bar. Carl melacak Frank ke
pesta pertunangan, namun Frank mampu menyelinap keluar jendela kamar
tidur beberapa menit sebelum Carl menerobos masuk. Sebelum pergi, Frank
sempat berjanji pada Brenda untuk bertemu di Miami dua hari kemudian
sehingga mereka bisa kawin lari. Frank melihat dia menunggunya dua hari
kemudian, tetapi juga melihat beberapa agen berpakaian preman sedang
bersiap menyergapnya, menyadari bahwa pertemuan itu telah dimanipulasi
FBI ia meloloskan diri ke Eropa.
Tujuh bulan kemudian, Carl membeberkan pada atasannya bahwa Frank telah
mencetak sendiri cek seluruh Eropa Barat dan meminta izin untuk pergi ke
Eropa untuk mencarinya. Ketika bosnya menolak, Carl membawa cek asli
tapi palsu hasil cetakan Frank pada pencetak cek profesional dan
mengatakan bahwa cek dicetak di Perancis. Dari wawancara dengan ibu
Frank, Carl ingat bahwa Frank sebenarnya lahir di Montrichard, Prancis.
Kemudian Carl pergi ke sana dan akhirnya menemukan Frank, dan mengatakan
kepadanya bahwa polisi Prancis akan membunuhnya jika ia tidak pergi
dengan Carl diam-diam. Frank menganggap dia berbohong pada awalnya, tapi
Carl berjanji pada Frank bahwa dia tidak akan berbohong kepadanya, dan
Carl membawanya keluar ketika polisi Perancis membawanya kepenjara.
Adegan kemudian dipercepat ke sebuah pesawat yang membawa Frank dan Carl
pulang dari penjara, kemudian Carl memberitahu bahwa ayahnya telah
meninggal. Frank lolos dari pesawat dan kembali ke rumah lamanya, di
mana ia menemukan ibunya dengan pria selingkuhannya, serta seorang gadis
yang Frank sadari adalah saudara tirinya. Frank kemudian menyerahkan
dirinya dan dihukum 12 tahun penjara, dan dikunjungi berkali kali oleh
Carl. Ketika Frank menunjukkan bahwa salah satu barang bukti yang dibawa
pemeriksa adalah palsu, Carl meyakinkan FBI untuk menawarkan Frank
kesepakatan menjalani hukuman dengan bekerja di departemen penipuan bank
diFBI, yang akhirnya diterima Frank. Saat bekerja di FBI, Frank
merindukan sensasi kejar-kejaran dengan carl dan menjadi orang lain
serta kembali melakukan penipuan lagi. Namun dia terpojok oleh Carl,
yang menegaskan bahwa Frank akan kembali ke pekerjaan FBI karena tidak
ada yang mengejarnya. Pada hari Senin berikutnya, Carl gelisah karena
Frank belum masuk kerja. Namun, Frank akhirnya tiba dan mereka membahas
kasus mereka berikutnya.
Pada akhir kredit pada film ini mengungkapkan bahwa Frank telah bahagia
menikah selama 26 tahun, memiliki tiga anak, tinggal di Midwest, dan
masih berteman baik dengan Carl. Mereka telah menangkap beberapa pemalsu
uang yang paling sulit didunia, dan menghasilkan jutaan dolar setiap
tahun karena karyanya menciptakan cek yang tak bisa dipalsukan.source :
http://sinopsisfilm.reviews/catch-me-if-you-can
Sinopsis film Catch Me
If You Can mengulang kembali plot cerita dari awal hingga akhir atau
review. Resensi Film Catch Me If You Can layak untuk kami ketengahkan
karena merupakan salah salah satu sekenario terbaik pilihan
sinopsisfilm.reviews, sutradara dan kru film kelas satu yang bisa kami
temukan diantara arsip film bioskop. Aktor dan aktris berbakat dibidang
cinema seperti Leonardo DiCaprio, Tom Hanks, Christopher Walken
tergambar di review film Catch Me If You Can ini, tokoh yang diperankan
begitu kuat sekaligus unik, didukung pula para figuran yang mumpuni dan
berpengalaman, visual effect dengan lokasi-lokasi adegan yang tak hanya
memberi kesan pada para penonton, namun juga membawa kita seolah ikut
merasakan keadaan yang ada dalam film.
Dalam sinopsis film Catch Me If You Can saja sudah terlihat bagaimana
imajinasi sang sutradara Steven Spielberg yang luar biasa menyatukan
berbagai elemen sumber daya manusia, teknologi, penokohan, serta adegan
per adegan dalam konflik. Jika melihat sekilas dalam trailer filmnya,
pemilihan latar yang meliputi lokasi syuting, setingan waktu kapan
karakter-karakter dalam film ini hidup, dialog, bahkan dialeg mereka
masing-masing juga telah diatur secara sempurna oleh sang sutradara
Steven Spielberg (lepas dari pengalaman dan kemampuan akting para
pemeran).source :
http://sinopsisfilm.reviews/catch-me-if-you-can
Sinopsis film Catch Me
If You Can mengulang kembali plot cerita dari awal hingga akhir atau
review. Resensi Film Catch Me If You Can layak untuk kami ketengahkan
karena merupakan salah salah satu sekenario terbaik pilihan
sinopsisfilm.reviews, sutradara dan kru film kelas satu yang bisa kami
temukan diantara arsip film bioskop. Aktor dan aktris berbakat dibidang
cinema seperti Leonardo DiCaprio, Tom Hanks, Christopher Walken
tergambar di review film Catch Me If You Can ini, tokoh yang diperankan
begitu kuat sekaligus unik, didukung pula para figuran yang mumpuni dan
berpengalaman, visual effect dengan lokasi-lokasi adegan yang tak hanya
memberi kesan pada para penonton, namun juga membawa kita seolah ikut
merasakan keadaan yang ada dalam film.
Dalam sinopsis film Catch Me If You Can saja sudah terlihat bagaimana
imajinasi sang sutradara Steven Spielberg yang luar biasa menyatukan
berbagai elemen sumber daya manusia, teknologi, penokohan, serta adegan
per adegan dalam konflik. Jika melihat sekilas dalam trailer filmnya,
pemilihan latar yang meliputi lokasi syuting, setingan waktu kapan
karakter-karakter dalam film ini hidup, dialog, bahkan dialeg mereka
masing-masing juga telah diatur secara sempurna oleh sang sutradara
Steven Spielberg (lepas dari pengalaman dan kemampuan akting para
pemeran).source :
http://sinopsisfilm.reviews/catch-me-if-you-can
11.David Fincher (1962-...)
David Andrew Leo Fincher atau dikenal
David Fincher
adalah seorang sutradara baik film maupun video klip yang terkenal
dengan karyanya yang gelap. Pria asal Denver, Orlando Amerika kelahiran
28 Agustus 1962 ini terinspirasi dengan film
BUTCH CASSIDY AND THE SUNDANCE KID.
Sinopsis film Catch Me
If You Can mengulang kembali plot cerita dari awal hingga akhir atau
review. Resensi Film Catch Me If You Can layak untuk kami ketengahkan
karena merupakan salah salah satu sekenario terbaik pilihan
sinopsisfilm.reviews, sutradara dan kru film kelas satu yang bisa kami
temukan diantara arsip film bioskop. Aktor dan aktris berbakat dibidang
cinema seperti Leonardo DiCaprio, Tom Hanks, Christopher Walken
tergambar di review film Catch Me If You Can ini, tokoh yang diperankan
begitu kuat sekaligus unik, didukung pula para figuran yang mumpuni dan
berpengalaman, visual effect dengan lokasi-lokasi adegan yang tak hanya
memberi kesan pada para penonton, namun juga membawa kita seolah ikut
merasakan keadaan yang ada dalam film.
Dalam sinopsis film Catch Me If You Can saja sudah terlihat bagaimana
imajinasi sang sutradara Steven Spielberg yang luar biasa menyatukan
berbagai elemen sumber daya manusia, teknologi, penokohan, serta adegan
per adegan dalam konflik. Jika melihat sekilas dalam trailer filmnya,
pemilihan latar yang meliputi lokasi syuting, setingan waktu kapan
karakter-karakter dalam film ini hidup, dialog, bahkan dialeg mereka
masing-masing juga telah diatur secara sempurna oleh sang sutradara
Steven Spielberg (lepas dari pengalaman dan kemampuan akting para
pemeran).source :
http://sinopsisfilm.reviews/catch-me-if-you-can